Saturday, May 2, 2009

Adulthood

Puji Tuhan, setelah lulus kuliah aku langsung dapat kerja di seputar Jakarta. Dengan segala apa yang kupunya akupun merantau bertemu dengan banyak teman yang luar biasa. Dari sinilah aku mulai belajar untuk bisa mengenal pribadi dan karakter orang2 yang dekat dengan aku. Aku type orang yang tidak mudah percaya dan pengen tahu aja segala sesuatu yang menarik hatiku, termasuk obsesi yang selalu ada di benakku bahwa aku pengen jadi orang kristen bener bukan orang kristen krn orang tuaku memang kristen.

So far selama 3 tahun pertama ku tetap teguh dengan semua apa yang menjadi keyakinanku. Satu hal yang selalu aku usung didalam benakku, aku terus mencari Tuhan, aku harus benar2 mendapatkan jawaban siapakah Tuhan yang aku sembah dan mengapa aku harus menyembahNya. Aku harus mendapatkan jawaban sendiri atas pertanyaan2ku.
Tahun ke empat aku merantau aku mulai berdamai dengan dunia. Mulai mencari alibi bahwa keduniawian itu sedikit ada benarnya. Nafsu dunia mulai muncul dan menggodaku, mulai dari pekerjaan, teman dekat, keinginan daging dll yang membuat aku silau dan buta. Aku mencari jawaban2 atas semua pertanyaan dibenakku mengenai Kuasa Tuhan, siapakah Dia, mengapa harus ada Yesus yang menjadi Penyelamatku, bukankah Tuhan itu Esa, bukankah segala sesuatu bisa terjadi TANPA harus ada perantara, mengapa juga Tuhan menjadi manusia. Pertanyaan ini sebenernya aku sudah tahu jawabnya sejak aku kecil di gereja, penelaah Alkitab dsb tapi sepertinya semuanya menjadi basi aku dengar saat itu. Imanku sudah mulai mempertanyakan keberadaan Yesus.

Sampai aku tertarik dengan suatu ajaran yang menurut aku memang benar saat itu. Menurut aku tidak ada yang salah didalamnya, semua yg diajar adalah ttg kebaikan dan bagaimana kita berlaku terhadap Tuhan dan sesama. Bukan sebentar aku mulai bergumul, buku2 bacaan sudah mulai dikoleksi untuk lebih mencari tahu lebih dalam, mencari ahli2 kitab, bertanya pada teman dsb. Satu hal yang selalu aku ingat ttg sesuatu yang aku pelajari adalah bahwa Tuhan sejak dulu hingga kini smp selamanya adalah SATU. tetap dan tidak pernah berubah. Oya ini pasti benar. Ibaratnya aku saat itu telah mendapat hidayah dan Tuhan mulai membuka mata hatiku. Aku menggunakan seluruh akal, pikiran, daya upaya, dan logikaku untuk dapat memahami siapakah Dia sebenernya. Review ttg pelajaran yg aku terima sejak kecil juga sudah aku lakukan, dibandingkan dengan yg aku terima saat itu, aku berserah pada Tuhan dimalam itu, apa yang harus aku lakukan???!!! aku tidak memihak salah satu diantaranya dan aku harus memilih manakah yang akan menjadi pedoman hidupku, inikah jalan yang selama ini aku cari????!!! Dan sampailah aku pada jalan bahwa aku mengakui Allah sbg Tuhanku saat itu, dan menjadi seorang muslimah. Aku seperti menjadi anak kecil lagi yang harus belajar semua dari awal..and i feel free... (26 years old)
Banyak teman2 yang sempet shock apa bener putri seperti ini krn dia sendiri atau karena teman dekat yang mempengaruhinya. Aku pun benar2 tidak peduli dengan kata orang, sebab mereka yang memperbincangkan aku tidak akan bisa menyelamatkanku kelak. Waktu berlalu dan berjalan seperti biasanya. Aku menjalani semua kewajiban yang memang harus aku jalani. Dengan setulus ikhlas krn ini adalah jalan yg memang sudah aku pilih. Meski jalanku tidaklah mudah sebab tidak ada satupun keluargaku yang mendukung keputusanku. Namun aku tetap berdiri teguh mempertahankan keyakinanku.

No comments:

Post a Comment